Sunday, May 10, 2020

MENGAPA TERJADI PERBEDAAN PENULISAN KATA (شيء)

Salah satu keunikan penulisan al-Quran adalah adanya penambahan huruf alif pada sebuah kata, sehingga penulisannya berbeda dengan penulisan konvensional (imlai). Salah satunya yang terdapat pada surah al-Kahfi ayat 23. Dan jika dibandikan dengan kata yang sama pada ayat lain, penulisan kata (شيء)  tidak dibubuhi tambahan huruf alif. Tentu ini salah satu keunikan rasm mushaf yang perlu dianalisis untuk mendapatkan jawaban ilmiah.

Tulislah jawaban dan analisis anda masing-masing pada kolom komentar!,
Jawaban anda sebagai bukti kehadiran anda😅
Selamat Mengerjakan. 💪

36 komentar:

Thityn Ayu Nengrum said...

Thityn Ayu Nengrum
PBA 6-A

Baik, saya akan menjawab pertanyaan tersebut:
Dalam penulisan kata Syai’un dalam surah Al-kahfi ayat 23 dan surah Al-baqarah ayat 20 memiliki perbedaan penulisan yang logis. Karena dilihat dalam aspek qowaidul imla bahwa terdapat perbedaan penulisan dalam dua rasm yaitu rasm utsmani dan rasm imla’i tujuan ditulis berbeda adalah agar terwujudnya perbedaan yang jelas antara penulisan mushaf (Rasm‛Uthmani) dengan penulisan Arab biasa (Rasm Imla’i) supaya dapat mengelak image Al-Quran agar tidak tercemar dengan penulisan yang bercampur aduk antara kedua-dua rasm tersebut. Dalam surah Al-kahfi ayat 23 kata لشاْىْء terdapat kaidah penambahan huruf yaitu Alif, tetapi Alif disini bukan Alif Ziyadah melainkan Alif Sifir yaitu Alif yang terdapat tanda bulatan kecil yang berada diatas huruf sesuai versi Rasm Usmani. Hal ini menunjukan bahwa huruf tersebut tidak boleh dibaca panjang ketika waqaf atau washal. Dan Alif sifir tersebut berfungsi sebagai Alif Mad ketika waqaf dan tidak berfungsi ketika washal. Kata لشاْىْء dalam surah Al-kahfi ayat 23 ditulis tidak baku dalam bahasa Arab, dan tulisan tersebut menjadi baku jika ditulis شيء seperti dalam surah Al-baqarah ayat 20, sedangkan untuk pelafalan kata Syai’un tetap sama untuk kedua-dua surah yang membedakan hanya dalam segi penulisan dalam Al-Qur’an.

suleman kadir said...

أما رسم كلمة ( لشيء ، لشايء ) فإن إثبات حرف الألف في إحداهما يفيد وجود مسافة زمنية
( ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله ... )
فالشيء هنا مؤجل الفعل ومقيد بشرطين لكي يتم
الشرط الأول : أن يشاء الله .
والشرط الثاني أن يأتي الغد .
ولذلك اقتضى أن يأتي رسم الكلمة بإثبات حرف الألف ( لشايء ) ليفيد البعد الزمني .
وأما غياب حرف الألف من رسم ( لشيء ) فلأنه شيء أراده الله تعالى ، سيكون بقوله كن دون حاجة الى زمن .
(إنما قولنا لشيء إذا أردنه أن نقول له كن فيكون ) .

Penulisan kata (لشيء ، لشايء), membuktikan huruf alif di salah satu dari keduanya menunjukkan bahwa ada ruang waktu
(ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله)
Maka sesuatu di sini adalah tindakan yang tertunda dan terikat oleh dua syarat sebagai pelengkap
Syarat pertama: أن يشاء الله
Syarat kedua: أن يأتي الغد tentang pekerjaan yang akan dikerjakan esok hari
Oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) sebagai bukti untuk menguntungkan dimensi waktu.
Adapun berkaitan dengan tidak adanya penulisa huruf alif dalam kata لشيء karena segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya
إنما قولنا لشيء إذا أردنه أن نقول له كن فيكون

dikutip dari
(https://web.facebook.com/quraan.ziad/photos/%D8%A7%D9%84%D9%81%D8%B1%D9%82-%D8%A8%D9%8A%D9%86-%D8%B1%D8%B3%D9%85-%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%A1-%D9%88%D8%B1%D8%B3%D9%85-%D9%84%D8%B4%D8%A7%D9%8A%D8%A1-%D8%B2%D9%8A%D8%A7%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%84%D9%88%D8%A7%D8%AF%D9%8A%D8%B0%D9%83%D8%B1%D8%AA-%D9%83%D9%84%D9%85%D8%A9-%D8%B4%D9%8A%D8%A1-%D9%85%D8%B3%D8%A8%D9%88%D9%82%D8%A9-%D8%A8%D9%84%D8%A7%D9%85-%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B1-%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%A1-%D9%85/826381550842341/?_rdc=1&_rdr)

Fakhrun Djola said...

saya mencoba memahami dan mengulik sedikit tentang surah Albaqarah ayat 20 dan surah Alkahfi ayat 23,bahwa jika kita perhatikan ditinjau dari segi maknanya pada surah Albaqarah kata شيء ditujukan sebagai pengeasan bahwa Allah lebih berkuasa atas hambanya sedang pada surah Alkahfi ditujukan pada pelarangan. Apabila dilihat dari kaidah Rasm perbedaan penulisan kata شيء dan شياء pada kedua surah tersebut adalah dipengaruhi oleh kata yang sebelumnya bersambung dengannya sehingga menybabkan timbulnya perbedaan. Selain itu juga ditinjau/dipengaruhi dari aspek kaidah khat/tulisan. Syukran

Riska Hangkiho said...

Nama Riska M hangkiho
Kelas PBA 6A
Dalam suatu kata dengan menggunakan Rasm apabila hal itu memungkinkan jika satu rasm tidak dapat mengakomodir lebih dari satu wajh qiraat maka akan ditulis dengan bentuk tulisan (Rasm) yang berbeda dengan asalnya. Kemudian menunjukan makna yang berbeda bila ditulis dengan cara yang berbeda pula. Kemudian menunjukan suatu pengertian yang samar dan pelik sebagaimana penambahan dan pengurangan huruf dalam mushaf.

Fikri Abdurahman said...

Nama : fikri Abdurahman
Kelas PBA 6B

menurut saya kata (شيء ، لشايء) digunakan dalam keadaan yang berbeda kata لشايء digunakan berhubungan dalam ruang dan waktu seperti dalam surah al-kahfi ayat 23 yang memuat ruang dan waktu sedangkan kata شيء untuk menunjukan kuasa Allah terhadap ciptaanya seperti dalam surah Al-Baqarah ayat 20 yang mana Allah menunjukaan kekuasaan-Nya.

Riski Ramadhan said...

Nama : Riski Ramadhan
PBA 6A
Dalam penulisan kata Syai' un dalam surah Al-kahfi ayat 23 dan surah Al-Baqarah ayat 20 memiliki perbedaan penulisan kata (شيء ، لشايء) digunakan dalam keadaan yang berbeda kata لشايء digunakan berhubungan dalam ruang dan waktu seperti dalam surah al-kahfi ayat 23 yang memuat ruang dan waktu sedangkan kata شيء untuk menunjukan kuasa Allah terhadap ciptaanya seperti dalam surah Al-Baqarah ayat 20 yang mana Allah menunjukaan kekuasaan-Nya.

Aderahmatia Razak said...

Nama : Aderahmatia Razak
PBA 6B

setelah dibandingkan antara kata شاىء pada surah al-kahfi dan kata شىء pada surah Al-baqarah keduanya memiliki perbedaan yaitu pada huruf alif, kedua kata ini digunakan dalam situasi yang berbeda. Adapun kata شاىء pada surah al-kahfi ayat 23 menjelaskan tentang hubungan ruang dan waktu, sedangkan kata شىء pada surah Al-baqarah ayat 20 menjelaskan tentang yang mana Allah menunjukkan Kekuasaan-Nya. Dan jika dilihat dari kaidah Rasm pada kata شاىء yang membedakannya juga yaitu dari penulisannya yang bersambung.

Vira Arbangka said...

Penulisan kata (لشيء ، لشايء), membuktikan huruf alif di salah satu dari keduanya menunjukkan bahwa ada ruang waktu
(ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله)
Maka sesuatu di sini adalah tindakan yang tertunda dan terikat oleh dua syarat sebagai pelengkap
Syarat pertama: أن يشاء الله
Syarat kedua: أن يأتي الغد tentang pekerjaan yang akan dikerjakan esok hari
Oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) sebagai bukti untuk menguntungkan dimensi waktu.
Adapun berkaitan dengan tidak adanya penulisa huruf alif dalam kata لشيء karena segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya
إنما قولنا لشيء إذا أردنه أن نقول له كن فيكون

Vira Arbangka said...

Vira Nurwaty Arbangka
6A

Penulisan kata (لشيء ، لشايء), membuktikan huruf alif di salah satu dari keduanya menunjukkan bahwa ada ruang waktu
(ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله)
Maka sesuatu di sini adalah tindakan yang tertunda dan terikat oleh dua syarat sebagai pelengkap
Syarat pertama: أن يشاء الله
Syarat kedua: أن يأتي الغد tentang pekerjaan yang akan dikerjakan esok hari
Oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) sebagai bukti untuk menguntungkan dimensi waktu.
Adapun berkaitan dengan tidak adanya penulisa huruf alif dalam kata لشيء karena segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya
إنما قولنا لشيء إذا أردنه أن نقول له كن فيكون

Farhan Moh. Fahrurozi Bonde said...

Farhan Moh. F. Bonde
PBA 6 a

Dalam penulisan kata Syai’un dalam surah Al-kahfi ayat 23 dan surah Al-baqarah ayat 20, bila dilihat dalam aspek qowaidul imla, terdapat perbedaan penulisan dalam dua rasm yaitu rasm utsmani dan rasm imla’i tujuan ditulis berbeda adalah agar terwujudnya perbedaan yang jelas antara penulisan mushaf Rasm‛Uthmani dengan penulisan Arab biasa Rasm Imla’i

Resa Bayowa said...

Resa bayowa
Pba6A
Menurut saya dalam Penulisan kata (لشيء ، لشايء), pada huruf alif di salah satu dari keduanya menunjukkan bahwa ada ruang waktu
(ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله)
Maka sesuatu di sini adalah tindakan yang tertunda dan terikat oleh dua syarat sebagai pelengkap
Syarat pertama: أن يشاء الله
Syarat kedua: أن يأتي الغد tentang pekerjaan yang akan dikerjakan esok hari
Oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) sebagai bukti untuk menguntungkan dimensi waktu.
Adapun berkaitan dengan tidak adanya penulisa huruf alif dalam kata لشيء karena segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya
إنما قولنا لشيء إذا أردنه أن نقول له كن فيكون

Ibnu Rawandhy N. Hula said...

Terima kasih untuk 11 mahasiswa yang telah memberi komentar

Nisa Uswatun Hasanah said...

Nama: Nisa Uswatun Hasanah
Kelas : PBA 6B

mengapa terjadi perbedaan penulisan kata (شيء), dari referensi yang saya dapat, menjelaskan bahwa apabila hamzahnya dibaca tanwin fathah (nashab) dan huruf sebelumnya terdiri dari huruf yang di sambung dengan alif tanwin, maka di tulis diatas satu huruf (nibroh), seperti:
.شيء:سيئا، بطء:بطئا، عبء:عبئا، دفء:دفئا , dan di dalam kedua kalimat yang berbeda ini menunjukkan adanya ruang dan waktu dan kekuasaan Allah Swt. seperti kata شاىء pada surah al-kahfi ayat 23 menjelaskan tentang hubungan ruang dan waktu,dan dalam surah Al-Baqarah kata شيء untuk menunjukan kuasa Allah terhadap ciptaanya yang mana Allah menunjukaan kekuasaan-Nya.

Yelintami Rampan said...

Nama: Yelintami Rampan
Kelas : PBA 6 B

Perbedaan Penulisan kata شيء ، لشأيء, membuktikan adanya perbedaan makna yang menunjukkan bahwa ada ruang waktu yang menunjukkan perbedaan di kedua kata tersebut. kata pertama لشأيء bersifat tertunda dan memerlukkan syarat untuk melakukannya sedangkan kata kedua شيء itu bersifat pasti atau tidak terikat oleh waktu. Oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) sebagai bukti untuk menguntungkan dimensi waktu.
Adapun berkaitan dengan tidak adanya penulisan huruf alif dalam kata شيء ini menunjukkan segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya yang bersifat pasti.

Fadila said...

Nama : Siti Nurfadilah Sumba
Kelas : PBA 6B
Dalam penulisan kata (sya'un) dan (Sya'i) perbedaan penulisannya sangat berbeda. Yang terdapat dalam surah Al-Kahfi ayat 23, dan surah Al-Baqarah. Kata (Sya'un menjelaskan tentang hubungan ruang dan waktu, Sedangkan kata (Sya'i) terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 20, yang menunjukan tentang kekuasaan Allah.

Fika Magfira Tungkagi said...

Nama: Fika Magfira Tungkagi
Kelas: PBA 6A

Jawaban:
Perbedaan penulisan kata شيء dan شايء yaitu terletak pada adanya tambahan huruf alif dalam kata شايء, dimana hal tersebut menunjukkan makna bahwa adanya ruang waktu.
(ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله)
Jadi makna sesuatu di sini adalah yang sifatnya tertunda dan terikat oleh syarat sebagai pelengkap.
Oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) bermakna adanya dimensi waktu. Sedangkan dalam penulisan شيء berkaitan dengan tidak adanya penulisan huruf alif dan memiliki makna segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya.
إنما قولنا لشيء إذا أردنه أن نقول له كن فيكون

Wallahu a'lam.

Zahra Atika Mappiara said...
This comment has been removed by the author.
Zahra Atika Mappiara said...

Nama: Zahra Atika Mappiara
Kelas : PBA 6-B
Penulisan kata syai'un dan lisya'i. Terdapat perbedaan penulisan. Alquran surah Al-Kahfi ayat 23, dan surah Al-Baqarah ayat 20. Kata syai'un berkaitan ruang dan waktu, Sedangkan kata lisya'i menunjukan adanya kekuasaan Allah Swt. Selain itu,pengaruh terjadi perbedaan baris antar 2 kata di atas, terdapat pada kata sebelumnya.. juga adanya perbedaan imam (ad-dani atau abu dawud) atau perbedaan rasm imlai/utsmaani.

Salma Fitri Juwita said...

Menurut say Terdapat Perbedaan penulisan kata شيء dan شايء yaitu terletak pada adanya tambahan huruf alif dalam kata شايء, dimana hal tersebut menunjukkan makna bahwa adanya ruang waktu.
(ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله)
Jadi makna sesuatu di sini adalah yang sifatnya tertunda dan terikat oleh syarat sebagai pelengkap.
Oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) bermakna adanya dimensi waktu. Sedangkan dalam penulisan شيء berkaitan dengan tidak adanya penulisan huruf alif dan memiliki makna segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya.
إنما قولنا لشيء إذا أردنه أن نقو

Zikra M. Umar said...

Zikra M. Umar
Kelas PBA 6 B

Jawaban

Dalam kata لشيء dan لشايء, membuktikan bahwa huruf alif di salah satu antara kedua-keduanya menunjukkan bahwa ada ruang waktu
ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله
Maka dari itu, sesuatu yg dimaksud di sini adalah tindakan yang tertunda dan terikat oleh dua syarat, yaitu sebagai pelengkap. Syaratnya ada dua:
Pertama: أن يشاء الله
Kedua: أن يأتي الغد tentang pekerjaan yang akan dikerjakan esok hari. Nah, oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) sebagai bukti untuk menguntungkan dimensi waktu. Disisi lain, adapun yg berkaitan dengan tidak adanya penulisan huruf alif dalam kata لشيء karena segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya.

Nur asiyah said...

Nur Asiyah
PBA 6A
Tejadinya perbedaan Penulisan kata (لشيء ، لشايء), membuktikan huruf alif di salah satu dari keduanya menunjukkan bahwa ada ruang waktu
(ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله)
Maka sesuatu di sini adalah tindakan yang tertunda dan terikat oleh dua syarat sebagai pelengkap dengan syaratSyarat pertama: أن يشاء الله dan Syarat kedua: أن يأتي الغد tentang pekerjaan yang akan dikerjakan esok hari
Oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) sebagai bukti untuk menguntungkan dimensi waktu.
Adapun berkaitan dengan tidak adanya penulisa huruf alif dalam kata لشيء karena segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannyam.
Dalam pembahasan lain dijelaskan bahwasanya mengapa hafzu alif atau dibuang alifnya karena penulisan ini mengunakan khat arab kufi yg diambil dari khat suryani.

Elvina Madjid said...

Sri Elvina A. Madjid
PBA 6A

Dalam kata لشيء dan لشايء, membuktikan bahwa huruf alif di salah satu antara kedua-keduanya menunjukkan bahwa ada ruang waktu
ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله
Maka dari itu, sesuatu yg dimaksud di sini adalah tindakan yang tertunda dan terikat oleh dua syarat, yaitu sebagai pelengkap. Syaratnya ada dua:
Pertama: أن يشاء الله
Kedua: أن يأتي الغد tentang pekerjaan yang akan dikerjakan esok hari. Nah, oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) sebagai bukti untuk menguntungkan dimensi waktu. Disisi lain, adapun yg berkaitan dengan tidak adanya penulisan huruf alif dalam kata لشيء karena segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya.

Ibadurrahman Ali said...

Ibadurrahman Ali / PBA - 6B

Penulisan mushaf memiliki beberapa kaidah (pola penulisan) baik dalam khat dan rasm-nya. Pola penulisan ini terbagi enam, dan salah satunya yaitu kaidah penambahan-penambahan huruf seperti huruf alif dan ya'. Untuk dari segi penulisan kata شايء terdapat tambahan huruf alif berbeda dengan penulisan kata syaiun شيء pada umumnya sesuai kosakata bahasa arab. Tetapi untuk pelafalan dalam al-Qur'an untuk keduanya sama. Kemudian dilihat dari segi makna, kata شايء bermakna sesuatu yang memiliki dimensi waktu. Wallahu a'lam

TUGAS, MAKALAH, ARTIKEL,BAHASA ARAB IAIN GORONTALO said...

Nama: Rofi Udin
kelas :PBA 6A
Analisis kata لشايء dan شيء

kata شيء berarti sesuatu, apapun sesuatu itu, benda nyata atau benda yang tidak nyata, keadaan, kejadian yang telah, sedang atau akan terjadi. Atau ‘sesuatu’ itu adalah ma siwalloh, apapun selain Allah.‘Sesuatu’ dalam bahasa Arab ditulis شيئ  (tanpa tambahan alif),

Sedangkan dalam Surat Al-Kahfi ayat 23 kataشيئditambahan alif.  Inilah salah satu alif unik dan sulit.Alif ini dinamakan alif muhmalah ma’dumiyyah (tidak ada, tidak nyata, hanya dalam angan-angan). ‘Sesuatu’ yang dimaksud dalam al-Kahfi ayat 23 itu adalah sesuatu yang belum terjadi,  yang belum ada bahkan tidak ada dalam kenyataan.
Sesuatu yang tidak ada dalam bahasa Al-Qur’an disebut شايء ditulis dengan tambahan alif. Cara membaca شايءsama dengan شيء (tanpa alif), seakan-akan alif itu diabaikan.

Miranti Aripin Rahim said...

Miranti Aripin Rahim
PBA 6-B
Salah satu pola atau kaidah dalam penulisan mushaf ialah adanya penambahan-penambahan huruf seperti huruf alif dan ya'. Terjadi perbedaan dalam penulisan kata شايء dan kata شيء. Untuk kata شايء terdapat tambahan huruf alif di dalamnya. Sedangkan kata شيء sebagaimana lazimnya sesuai dengan kosa kata bahasa Arab. Namun dalam pelafalan atau bacaan kedua kata tersebut sama dalam al-Qur'an. Kemudian dalam kata لشيء dan لشايء, membuktikan bahwa huruf alif di salah satu antara kedua-keduanya menunjukkan bahwa ada ruang waktu.

Muhammad Zikran Adam said...

Nama : Muhammad Zikran Adam
Kelas : PBA 6A

dari perbedaan kedua kata tersebut berdasarkan dari beberapa sumber yang saya baca

terdapat perbedaan penulisan (rasm) alquran di tiap2 mushaf yang ada, terdapat penulisan kata لشايء yang menggunakan alif pada musfhaf iraq dan kata شيء yang tdk menggunakan alif pada mushaf syam

dan dar segi makna, perbedaan penggunaan kedua kata tersebut yaitu pada kata pertama yg menggunakan alif berkaitan dengan waktu dan penggunananya dengan berpatokan semoga akan terjadi dan hal yg akan dating di kemudian waktu sedangkan yang kedua tanpa alif adalah kata yang ydk terikat dengan waktu, kapan saja allah berkehendak , atau milik allah lah segala sesuatu (tdk terikat dengan zaman) wallahu a'lam

Sahara Sahempa said...

Nama: Sahara Sahempa
Kelas: PBA 6B

Mengapa terjadi perbedaan dalam kata (شيء). Karena seperti yang kita sudah ketahui dalam penulisan al-quran terdapat beberapa kaidah penulisan, beberapa diantaranya adalah penambahan dan pengurangan huruf alif seperti kata شيء dan لشايء terjadi penambahan huruf alif disalah satu kata. Selain itu arti kata keduanya berbeda disebabkan konteks kalimatnya. Namun maksud kedua kalimatnya sama, yaitu Allah-lah yang maha kuasa atas segala sesuatu.

NURAIN A. KANTU said...

Nama : Nurain Apriliani Kantu
Kelas : PBA 6 A

Perbedaan penulisan dalam al-Qur’an bergantung pada jenis rasm yang digunakan baik itu usmani maupun imla’i.
-Untuk perbedaan penulisan kata شيء sendiri dalam surah al-Kahfi ayat 23 mengalami ziyadah alif لشاْىء yang terletak diatasnya sifr mustadir yang tidak berpengaruh pada bacaan baik ketika washal maupun waqaf. Dan menurut riwayat Hafs (bacaan al-Qur’an bangsa Indonesia) membacanya tetap لشيء. Namun jika ditinjau dari segi makna, alif ziyadah disini memiliki ma’na untuk tujuan Ma’dumiyyah (tidak ada, dalam angan-angan). Adapun kata شيء dalam surah al-Baqarah ayat 20 tidak mengalami ziyadah alif namun tetapi memiliki makna yang sama secara umum yakni sesuatu.

-Adapun dalam surah al-Kahfi ayat 24 jika ditinjau dari segi makna memiliki arti bahwa ‘sesuatu’ itu adalah sebuah kepastian kecuali jika atas kehendak-Nya tidak dapat mengerjakan janji tersebut, maka mampu mengucapkannya.

Irwan r masihu said...


Nama: Irwan R. Masihu
Kelas: PBA 6.B
NIM: 171032021

Menurut saya kenapa ada Perbedaan penulisan kata شيء dan شايء di sebabkan pada tambahan huruf alif dalam kata شايء, dimana hal tersebut menunjukkan makna ruang dan waktu.
(ولا تقولن لشايء إني فاعل ذلك غداً ، إلا أن يشاء الله)
untuk itu, makna sesuatu di sini adalah yang sifatnya tertunda dan terikat oleh syarat sebagai pelengkap.
untuk itu, penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) bermakna dimensi waktu. Sedangkan dalam penulisan شيء yang tidak ada penulisan huruf alif dan memiliki makna segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya.

Siti Hajar Yusuf said...

Nama : Siti Hajar Yusuf
NIM : 171032012
Jurusan/Semester/Kelas : PBA/6/A

Penulisan kata شيء ، لشأيء, membuktikan adanya perbedaan makna yang menunjukkan bahwa ada ruang waktu yang menunjukkan perbedaan di kedua kata tersebut. kata pertama لشأيء bersifat tertunda dan memerlukkan syarat untuk melakukannya sedangkan kata kedua شيء itu bersifat pasti atau tidak terikat oleh waktu. Oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) sebagai bukti untuk menguntungkan dimensi waktu.
Adapun berkaitan dengan tidak adanya penulisan huruf alif dalam kata شيء ini menunjukkan segala sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya yang bersifat pasti. Kata لشاْىْء dalam surah Al-kahfi ayat 23 ditulis tidak baku dalam bahasa Arab, dan tulisan tersebut menjadi baku jika ditulis شيء seperti dalam surah Al-baqarah ayat 20, sedangkan untuk pelafalan kata Syai’un tetap sama untuk kedua-dua surah yang membedakan hanya dalam segi penulisan dalam Al-Qur’an.

Unknown said...

Nama : Moh. Rivaldi Abasi
Kelas: 6B
Dalam mushaf Al-Quran cetak yang beradar saat ini, kita mengenal dua sistem penulisan rasm Al-Qur'an yang lazim digunakan. Pertama, sistem penulisan dengan rasm qiyasi atau rasm imla’i, yaitu penulisan kata sesuai dengan pelafalan atau bacaannya.

Namun, penting dicatat bahwa kata-kata yang sudah masyhur dan baku, seperti ar-rahman (الرحمن), as-salah (الصلوة), az-zakah (الزكوة), ar-riba (الربوا), dan beberapa kata lainnya, seperti zalika (ذلك), ha’ula’i (هؤلاء), maka penulisannya tetap sebagaimana tulisan yang masyhur, sehingga tidak berbeda dengan mushaf yang ditulis dengan rasm usmani.

Jadi, yang dituliskan dengan menggunakan rasm qiyasi ialah terhadap kata-kata yang tidak memiliki tulisan baku. Dengan kata lain, tidak ada satu pun Al-Qur’an yang ditulis seluruhnya dengan rasm qiyasi atau rasm imla’i.

saya ambil contoh lain,Q.S Al-Baqarah 2-3. Dalam kedua ayat ini yang ditulis dengan rasm qiyasi ialah (الكتاب) dan (رزقناهم) keduanya ditulis dengan alif setelah ta’ dan setelah nun. Sementara (ذلك) dan (الصلوة) tetap ditulis dengan tulisan yang masyhur yang sama dengan penulisan dengan rasm usmani.

Muhammad Jundi said...

Muhammad Jundi
PBA 6A

Berdasarkan analisis saya, penulisan kata syaiun pada surah al;Kahfi berbeda dengan kata syaiun yang terdapat di ayat dan surah yang lain bertujuan sebagai pembeda. Pembeda? iya, maksudnya adalah untuk membedakan penggunaan kata tersebut dalam hal konteksnya. Kata syaiun yang terdapat pada surah Al-Kahfi ayat 23 tersebut berada dalam konteks manusia, dimana manusia tidak dapat menjamin sesuatu dapat terjadi. Sementara kata syaiun pada ayat yang lain konteksnya adalah Allah, dimana Allah dengan kemahakuasaannya dapat dengan pasti melakukan apapun.

Siti aliyya laubaha said...

Nama siti aliyya laubaha
Pba 6B

Untuk penulisan kata شايء terdapat tambahan huruf alif berbeda dengan penulisan kata syaiun شيء pada umumny.kata شيء merupakan bentuk masdar yang memiliki makna yang dijisbatkan kepada Allah dan kata شاىء memiliki makna yang dinisbatoan kepada manusia berupa kebebasan yang diberikan Allah.

Alfrian hidayat usman said...

Nama; alfrian hidayat usman
Kls; PBA 6b
Untuk penulisan kata شايء terdapat tambahan huruf alif berbeda dengan penulisan kata syaiun شيء pada umumny.kata شيء merupakan bentuk masdar yang memiliki makna yang dijisbatkan kepada Allah dan kata شاىء memiliki makna yang dinisbatoan kepada manusia berupa kebebasan yang diberikan Allah.

Dinda Novalia Hasan said...

Dinda Novalia Hasan
PBA 6B

Jawaban

Dalam kata لشيء dan لشايء membuktikan huruf alif salaj satu diantara kedua-duanya menunjukan bahwa adanya ruang waktu
ولا تقو لن لشايء إني فاعل ذلك غداً إلا أن يشاء الله
Maka dari itu, sesuai yang dimaksud disini adalah tindakan yan tertunda dan terikat oleh dua syarat yaitu sebagai pelengkap.
Syaratnya ada dua :
Yang pertama : أن يشاء الله
Kedua : ان يأتي الغد tentang pekerjaan yang akan dikerjakan esok hari. Nah, oleh karena itu, bahwa penulisan dan penetapan huruf alif dalam kata (لشايء) sebagai bukti untuk menguntungkan dimensi waktu. Disisi lain, adapun yang berkaitan dengan tidak adanya penulisan huruf alif dalam kata لشيء karena sesuatu itu tergantung kehendak Allah dan cukup Allah mengatakan dengan kata jadilah tanpa memerlukan waktu untuk melakukannya.

mutmainnah said...

Nama:Siti Mutmainnah Panigoro
Satu-satunya kalimat شايء yang ditulis dengan tambahan alif antara ش danي , yaitu pada surat Al-Kahfi ayat 23. Kata شيء berarti sesuatu, apapun sesuatu itu, benda nyata atau benda yang tidak nyata, keadaan, kejadian yang telah, sedang atau akan terjadi. Atau ‘sesuatu’ itu adalah ma siwalloh, apapun selain Alloh.‘Sesuatu’ dalam bahasa Arab ditulis شيئ (tanpa tambahan alif), tentu kita akan beranya-tanya mengapa dalam Surat Al-Kahfi ayat 23 kataشيئditambahan alif. Inilah salah satu alif aneh sekaligus unik dan sulit.Alif ini dinamakan alif muhmalah ma’dumiyyah (tidak ada, tidak nyata, hanya dalam angan-angan). ‘Sesuatu’ yang dimaksud dalam al-Kahfi ayat 23 itu adalah sesuatu yang belum terjadi, yang belum ada bahkan tidak ada dalam kenyataan. Contoh sederhana, kita telah mengetahui bentuk dan rasa ‘pisang ambon’. Pisang ambon tersebut merupakan sesuatu yang nyata, bahasa arabnya شيء(tanpa alif). Sedangkan bila kita membayangkan dalam pikiran tentang pisang ambon yang persis sama atau tidak sama dengan kenyataan, maka pisang ambon itu tidak nyata atau ‘sesuatu yang tidak ada’. Sesuatu yang tidak ada dalam bahasa Al-Qur’an disebut شايء ditulis dengan tambahan alif. Cara membaca شايءsama dengan شيء (tanpa alif), seakan-akan alif itu diabaikan. Wallohu a’lam

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Berisi Tulisan dan Artikel yang berkaitan dengan Bahasa Arab, Sastra Arab, Pendidikan, Tafsir, Rasm, Qiraat, Budaya, Tradisi Islam Lokal

Powered by Blogger.

Wikipedia

Search results

Total Pageviews

Blog Archive

Search This Blog

BAHASA ARAB untuk Para Pemula

BAHASA ARAB untuk Para Pemula
Dr. Ibnu Rawandhy N. Hula, M.A dan Dr. Damhuri, M.Ag

BUKU

BUKU
Qawaid al-Imla' wa al-Khat

My Web List

Translate

Recent Posts

3/recent/post-list

Jam