Berisi Tulisan dan Artikel yang berkaitan dengan Bahasa Arab, Sastra Arab, Pendidikan, Tafsir, Rasm, Qiraat, Budaya, Tradisi Islam Lokal
Monday, March 16, 2020
Perkembangan tafsir sendiri melahirkan beberapa metode penafsiran yang masyhur digunakan oleh para mufassir (ahli tafsir). Diantara metode penafsiran tersebut adalah metode ijmali (global), tahlili (analisis), dan hermeneutik. Selain itu, masih ada lagi metode penafsiran yang masih bisa dibilang baru dibandingkan metode penafsiran yang lainnya yaitu metode tafsir maudhui (tematik). Hal yang sangat menarik dari metode ini diantaranya adalah dalam menafsirkan ayat Al Qur’an tidak berurutan seperti susunan dalam mushaf, akan tetapi lebih cenderung kepada urutan dari masa turunnya ayat.
Sebagaimana nama dari metode penafsiran ini, metode maudhu’i (tematik) adalah suatu cara dalam menafsirkan Al Qur’an dengan menentukan suatu tema yang akan dibahas lalu menghimpun ayat-ayat yang terkait dengan tema tersebut. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, metode tematik ini tidak menganalisis ayat demi ayat sesuai urutan mushaf sebagaimana metode penafsiran pada umumnya, akan tetapi lebih kepada membahas satu tema tertentu secara tuntas dengan ayat-ayat yang berkaitan dan sangat dimungkinkan ayat-ayat tersebut tersebar secara acak dalam beberapa surat. Harapannya dengan metode ini, Al Qur’an mampu menjawab permasalahan tertentu secara tuntas dan memiliki pemahaman yang utuh.
Dalam penerapan metode ini, ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang mufassir sebagaimana yang disampaikan oleh al Farmawi, yaitu:
1. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan judul tersebut sesuai dengan kronologi urutan turunnya ayat. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya ayat yang mansukhah, dan sebagainya
2. Menelusuri latar belakang turunnya (asbabun nuzul) ayat-ayat yang telah dihimpun tersebut jika memang ayat-ayat tersebut memiliki asbabun nuzul
3. Meneliti dengan cernat semua kata atau kalimat yang dipakai dalam ayat tersebut, terutama kosakata yang menjadi pokmok permasalahan di dalam ayat tersebut. Kemdian mengkajinya dari semua aspek yang berkaitan dengannya, seperti lingusitik, budaya, sejarah, munasabah, dan sebagainya
4. Mengkaji pemahaman ayat-ayat itu dari pemahaman berbagai aaliran dan pendapat para mufassir salaf dan khalaf
5. Semua itu dikaji secra tuntas dan saksama dengan menggunakan penalaran yang objektif melalui kaidah-kaidah tafsir yang mu’tabar, serta didukung oleh fakta (jika ada), hadits, ataupun fakta sejarah yang dapat ditemukan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir pemikiran mufasssir yang subjektif dalam menafsirkan al Qur’an serta juga ubtuk memperkuat hasil penafsiran yang dilakukan.
Sunday, March 15, 2020
Cara membuat video powerpoint berikut dapat menjadi terobosan bagi teman-teman yang ingin menyampaikan presentasi tapi tidak bisa hadir. Bahkan berguna bagi siapapun yang ingin menjadi youtuber, Karena video powerpoint ini bisa dijadikan konten video di youtube.
Cara membuat video powerpoint cukup mudah, yang diperlukan adalah software microsoft powerpoint, materi presentasi yang akan digunakan sebagai slide show, dan kesiapan mental teman-teman untuk berbicara menjelaskan isi slide show.
Berikut saya coba untuk menjelaskan secara detail bagaimana cara membuat video powerpoint yang mudah
Kutipan atau sitasi menjadi kebutuhan penting dalam penulisan karya ilmiah, sebagai bettuk penghargaan kita terhadap karya ilmiah orang lain, juga bagian dari interitas, kejujuran dan keterbukaan dalam dunia kademis serta masyrakat di lingkungan perguruan tinggi. jangan smapai kita terkait dengan masalah pelanggaran etika ilmiah dengan melakukan " Copy & Paste ", bahkan dapat berujung pada tindak pidana atas undang-undang yang berlaku. bahkan ada orang ataupun sumber yang menerapkan perolehan ijin terlebih dahulu jika kalimat atau pernyataannya dikutip dalam tulisan kita.
Sitasi atau penulisan Kutipan biasanya dituliskan pada bagian Daftra Pustaka atau Referensi dari tulisan ilmiah kita.
Bagi teman-teman yang masih bingung bagimana cara mensitasi yang benar dari tulisan karya ilmiah orang lain, agar terindeks pada google scholar, berikut ini saya jelaskan stepnya:
1. Temukan artikel terkait karya ilmiah yang akan dijadikan rujukan dan kita akan membuat sitasinya pada google cendikia. lalu klik tanda Kutip Dua ( " ) seperti contoh pada gambar yang diberi lingkaran.
Gambar 1. Artikel yang sudah terindeks google scholar yang akan disitasi
2. Akan tampil model atau jenis pola penulisan sitasi atau kutipan setelah tanda ( " ) di Klik. sesuaikan dengan aturan penulisan yang diterapkan pada karya tulis ilmiah kita. menggunakan pola MLA , APA , ISO 690
Gambar 2. Tampilan Jenis Pola Penulisna Kutipan
3. Klik pada model kutipan yang akan di sitasi, secara otomatis model sitasi akan ter Block. tekan button Ctrl + C pada Keyboard kita atau Klik Kanan pada Mouse pilih Copy, lalu buka halaman Referensi pada aplikasi tulisan ilmiah kita dan tekan button keyboard Ctrl + V atau Klik Kiri pada Mouse pilih Paste.
Gambar 3. Tampilan model jenis penulisan sitasi yang akan di Copy kedalam halaman Referensi dari karya ilmiah kita.
Seperti itulah cara mensitasi tulisan ilmiah orang lain kedalam karya ilmiah kita, dan setiap karya ilmiah yang disitasi orang lain dapat terindeks pada google scholar kita sebagai data rujukan.
Untuk lebih jelasnya dapat menonton video Youtube di link berikut
Pastikan sudah mendaftarkan website di Google Webmaster (Console)
Alasan kenapa harus mendaftarkan artikel pada Google Webmaster adalah karena Google sekarang ini menjadi penyumbang traffic terbesar dari Internet. Untuk bisa cepat terindeks Anda harus sesegera mungkin mendaftarkan website di Webmaster agar dikenali Google. Tool ini bersifat gratis, Anda tinggal mendaftar dengan menyiapkan email saja. Untuk cara mendaftar di Google Webmaster silahkan ikuti langkah-langkahnya dibawah ini:
- Silahkan akses ke website Google Search Console.
- Silahkan login dengan akum email Google yang Anda miliki.
- Jika sudah masuk ke dashboard Console, silahkan pilih ‘Add property’.
- Pilih pada ‘URL Prefix’, lalu masukan URL website dan klik ‘Continue’.
- Ada berbagai pilihan verifikasi yang bisa dipilih, tetapi untuk paling mudah biasanya dengan upload file HTML script dengan ektensi .html ke server hosting atau memasukan HTML Tag tambahan pada template website setelah <head>.
- Jika sudah silahkan klik ‘Verify’ dan tunggu sampai berhasil.
- Agar website cepat terindex oleh Google, setiap posting artikel baru silahkan copy URL dan masukan di kolom submit pada bagian atas.
- Klik enter dan pilih ‘Request Indexing’, tunggu hingga proses selesai.
- Untuk mengecek artikel sudah terindex atau belum silahkan buka Google Search, paste-kan URL artikel tadi kolom pencarian Google, jika sudah muncul berarti artikel Anda sudah terindex Google.
Jika Anda sudah mendaftarkan website ke Google Console dengan benar, tidak butuh waktu yang lama untuk artikel bisa diindex oleh Google. Dalam hitungan menit pun sudah bisa tampil dihalaman pencarian Google.
Menambahkan Sitemap Website
Sitemap atau bisa juga disebut peta situs ini memiliki fungsi untuk memudahkan robot crawler spider Google untuk melakukan index pada website. Ada beberapa sitemap yang perlu Anda submit ke Search Console diantaranya author, category, post, page dan tag. Berikut cara membuat sitemap website:
- Langkah pertama silahkan login dulu akun Search Console atau Webmaster.
- Jika sudah sampai pada dashboard Console, silahkan scroll ke bagian tengah dan pilih menu ‘Sitemap’.
- Silahkan masukan ‘URL Sitemap’ pada website dan lakukan verifikasi hingga berhasil. Jika Anda menggunakan plugin SEO WordPress seperti Yoast SEO, sitemap ini sudah ada tinggal submit URL saja ke halaman Console.
- Pastikan semua sudah disubmit dan statusnya sukses.
Langkah Setelah Terindex
Banyak yang beranggapan bahwa setelah artikel terindex di Google prosesnya sudah selesai. Ini hanya proses awalnya saja, setelah ini Anda harus melakukan optimasi website agar bisa bersaing dihalaman pertama pencarian Google dengan teknik SEO. Ada banyak metric yang harus diperhatikan mulai dari riset keyword, navigasi website, kualitas konten, internal link, external link dan kecepatan website.
Berbicara masalah kecepatan website, yang paling menentukan adalah server hosting yang Anda gunakan. Semakin bagus server berarti semakin cepat pula kecepatan website. Di Qwords.com kami memiliki Hosting Murah dengan harga mulai dari 14.500/bulan dengan penyimpanan Hybrid SSD 1GB. Tunggu apalagi segera optimasi website Anda dengan hosting terbaik Indonesia.
Shofwah at-Tafasir merupakan kitab tafsir karangan As-Shobuni. Beliau menyebutnya sebagai kumpulan tafsir bi al-ma’tsur dan tafsir Menyinggung alasan penamaan kitabnya ini beliau menjelaskan : “aku menamai kitabku Shofwah at-Tafasir karena memuat inti dari kitab-kitab tafsir besar yang ku susun lebih ringkas, tertib, mudah, jelas, dan lugas”. Tafsir-tafsir besar yang beliau ambil sebagai rujukan adalah tafsir at-Thobari, tafsir Kasyaf karya Zamakhsyari, tafsir Qurthubi, tafsir Ruhul Ma’ani karya Al-Alusi, tafsir Ibnu Katsir, tafsir Bahrul Muhith karya Abi Hayyan, juga dari beberapa kitab tafsir lain dan buku-buku ulumul Qur’an. Dalam Muqoddimahnya, As-Shobuni juga menceritakan mengenai proses kreatif penulisan kitab tafsir ini: “aku merampungkan penulisan kitab ini selama lima tahun siang dan malam. Dan aku tidak menulis sesuatu dalam kitab tafsir ini kecuali setelah aku benar-benar membaca apa yang ditulis ulama-ulama tafsir pada kitab mereka. Sekaligus meneliti dengan sungguh-sungguh supaya aku bisa menilai mana diantara pendapat mereka yang paling benar lalu aku mengunggulkannya”
Penyusunan kitab Shofwah at-Tafaasir sendiri memerlukan aktu yang cukup lama dan pendalaman yang serius (ta’ammuq), dan melalui diskusi ilmiah secara intens. Naskah kitab ini sendiri mulai diterbitkan secara terbatas dimulai tahun 1975 M/1395 H di kalangan ulama’ Masjidil Haram dan kemudian diterbitkan secara luas setelah mendapatkan legitimasi dan otorisasi dari kalangan Ulama’ secara luas.
Latar belakang penulisan kitab tafsir ini, as-Shobuni sendiri yang menjelaskannya di bagian muqaddimah kitab. Yang paling pokok dari bagian itu adalah kegelisahan As-Shobuni, karena ia belum menemukan kitab tafsir yang benar-benar dapat memenuhi hajat orang dan kerinduan umat Islam terhadap tafsir yang dapat membantu dalam mehami ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga mampu menambah keimanan dan keyakinan, dan pada gilirannya mampu mendorong manusia untuk senantiasa berbuat kebajikan yang diridloi Allah swt
Metode, Sistematika dan Karakteristik
Dalam menyusun tafsirnya ini, as-Shobuni menggunakan metode tahlili, dan mengaplikasikannya dalam sepuluh langkah sebagaimana yang telah diaplikasikan dalam karya tafsirnya terdahulu, yaitu Rawai’ al-Bayan. Namun untuk metode penafsiran Shofwah at-Tafaasir, nampaknya beliau terkesan lebih simple, dengan cara mengambil aspek-aspek yang dipandang lebih urgen, sehingga cukup tujuh langkah penafsiran saja, yaitu:
- Dimulai dengan penjelasan secara global kandungan surat dan penjelasan tujuan yang paling mendasar (al-maqashid al-asasiyah), serta pokok-pokok ajaran yang terkandung di dalamnya.
- Mencari munasabah (korelasi) antar ayat.
- Dari segi tata bahasa (gramatika), disertai dengan penjelasan isytiqaq Bahasa Arab dan dalil-dalil kebahasaan (as-syawahid).
- Asbab an-nuzul terhadap ayat-ayat yang memang memiliki latar belakang.
- Penafsiran subtansial terhadap potongan ayat dan ayat secara utuh.
- Pemaparan aspek balaghiyah (susastra).
- Memunculkan fawaid dan lathaif (faidah-faidah dan esensi) makna ayat.
Dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an, as-Shobuni lebih banyak menafsirkan berdasarkan pengertian ayat-ayat Al-Qur’an itu sendiri, dan tidak jarang menggunakan pola penafsiran ayat denga ayat. Penggunaan hadits-hadits Nabi juga digunakan namun relative sedikit. Untuk memperkuat pendapatnya, as-Shobuni mendasarkan pendapatnya pada pendapat-pendapat mufassir besar dari kitab-kitab tafsir yang ia jadikan sumber utama penafsiran kitab ini. As-Shobuni juga berbicara banyak tentang asbab an-nuzul dengan mendasarkan penadapat pada kitab-kitab yang mu’tabar.
Nilai lebih dari kitab ini sehingga membuat layak diperhitungkan adalah terdapat garis tegas konektisitas pada entri-entri Al-Qur’an melalui pola munasabah (korelasi) ayat yang dilakukan as-Shobuni, dan itu tidak terlepas dari tafsir yang diberikannya kemudian. Dan dari aspek linguistik, uslub yang ia gunakan lebih mudah dan struktur kata yang enak diucapkan, sehingga mudah dipahami dan dapat ditangkap makna yang dikandung suatu ayat.
Untuk Versi engkapnya (3 Jilid) anda dapat mendownload pada link berikut:
Buku Tafsir Tarbawi ini terdiri dari 3 jilid, yang disusun oleh Anwar al-Baz, dan sangat relevan dijadikan sebagai tambahan referensi untuk menyusun Artikel/Makalah Tafsir Tarbawi,
للجامعات بمصر.
وقد ذكر المؤلف منهجه في التفسير فقال:
أما منهجنا في التفسير فنوضحه في النقاط التالية:
1- حرصنا على أن نبقي على الشكل المصحفي للقرآن الكريم على طبعته المعروفة بمصحف المدينة المنورة، وهو بهذا الشكل يجمع بين كونه مصحفاً وكونه تفسيراً، مما يستفاد منه في القراءة والحفظ.
2- قمنا ببيان معاني المفردات أو الكلمات القرآنية التي يصعب على القارئ غير المتخصص معرفتها، وبطريقة مختصرة وكافية.
3- ذكرنا الأهداف الإجرائية لكل مقطع، وذلك بأبعادها الثلاثة المعروفة: المعرفية، والوجدانية، والسلوكية، باعتبار أن القرآن يخاطب العقل، وينمي الوجدان، ويهذب السلوك، فتناول بعضها - أو كلها - في نقاط حسب طبيعة الآيات وقبل الدخول في بيان المحتوى التربوي، وذلك بجعلها في نقاط حتى يسهل تحصيلها وتذكرها واستدعاؤها دونما عناء.
4- ذكرنا المحتوى التربوي للآيات، وهو شرح يتناسب والأهداف التربوية التي نسعى إلى إبرازها وربطها بالواقع، والتركيز على التناول التربوي دون إسهاب أو تفريط.
وقد حرصنا أن نضمن هذا التفسير خلاصة التفاسير التي هي أقرب إلى موضوعنا، ولها اهتمام في هذا الشأن كثر أو قل، بحيث يشكل في مجمله خلاصة ما حوته هذه التفاسير في هذا الموضوع، أمثال (في ظلال القرآن) لشهيد الدعوة والعقيدة سيد قطب، و(الأساس في التفسير) للداعية الرباني سعيد حوى، و(مقاصد القرآن الكريم) للإمام الداعية المجدد حسن البنا، و(زهرة التفاسير) للإمام محمد أبي زهرة، و(تفسير المنار) للشيخ العلامة محمد رشيد رضا، بالإضافة إلى أمهات كتب التفسير أمثال: تفسير الطبري، وتفسير القرطبي، وتفسير ابن كثير وغيرها.
5- وأخيراً قمنا ببيان ما ترشد إليه الآيات تربوياً، وذلك في نقاط واضحة محددة، يستطيع القارئ أن يضعها مستهدفاً له خلال فترة زمنية ليقوم بتحقيقها في واقعه الحياتي، وتكون مقياساً على مدى عمله بما تعلمه من القرآن، اقتداء بما كان عليه سلفنا الصالح صحابة رسول الله عليه وسلم الذين كانوا لا يتجاوزون العشر آيات حتى يتعلموها ويعملوا بما فيها، فتعلموا العلم والعمل ). انتهى كلام المؤلف.
وهو يفسر القطعة من السورة إن كانت طويلة، فيأخذ وجهاً وجهاً، وإن كانت سورة قصيرة أخذها كاملةً. ثم يبدأ بغريب الآيات تحت (معاني الكلمات). ثم يثني بعنوان (الأهداف الإجرائية والسلوكية) فيذكرها في نقاط. ثم يذكر تحت عنوان (المحتوى التربوي) ما في هذه الآيات من المعاني التربوية وقد يتوسع في ذلك ويكثر النقول.
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah dokumen perencanaan pembelajaran yang disusun sebagai panduan bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan selama satu semester untuk mencapai capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.
RPS Mata Kuliah Tafsir Tarbawi, merupakan pedoman umum sistem perkuliahan, beserta materi-materi yang harus dipelajari oleh setiap mahasiswa, termasuk Tema-tema Artikel yang harus dibuat (yang dipilih berdasarkan urutan Absensi Mahasiswa).
RPS Mata Kuliah Tafsir Tarbawi, merupakan pedoman umum sistem perkuliahan, beserta materi-materi yang harus dipelajari oleh setiap mahasiswa, termasuk Tema-tema Artikel yang harus dibuat (yang dipilih berdasarkan urutan Absensi Mahasiswa).
Thursday, March 12, 2020
Penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana
model pengembangan sekolah desa partisipatif dalam rangka pemberdayaan masyarakat desa di Kabupaten Gorontalo, sedangkan tujuan untuk
pengembangan model pendidikan alternatif yang partisipatif ini adalah sebagai
berikut: a) Memberikan konsep
pengembangan sekolah alternative, yang dirancang melalui sebuah model
partisipatif, sehingga semua elemen masyarakat berperan aktif secara lebih
terbuka dalam mewujudkan aksesibilitas layanan pendidikan di desa, b) Memberikan penguatan pada peran desa
dalam memberikan akses pendidikan kepada masyarakat melalui anggaran dana desa
yang tersedia untuk itu, c) Mencari
solusi terhadap permasalah pendidikan anak usia dini berbasis kawasan desa,
melalui pemanfaatan potensi-potensi desa, baik dari aspek Sumber daya
Manusianya maupun Sumber Daya Alamnya.
Adapun Langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan yang dilakukan
untuk menghasilkan model sekolah desa partisipatif dan menguji keefektifan
sekolah desa partisipatif bagi aparatur desa dan masyarakat pada umumnya
dimaksud menggunakan reduksi tahapan yang dikembangkan oleh Sukmadinata dan
kawan-kawan yang terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1) Studi Pendahuluan, 2) Pengembangan Model, dan 3) Uji Efektivitas
Model. Sebagai studi pendahuluan lokasi penelitian ini dilaksanakan desa
Hutadaa Kec. Telaga Biru Kab. Gorontalo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
model pendidikan
partisipatif pada pendidikan anak usia dini, sebagai bagian dari program
pendidikan untuk semua, telah memperoleh perhatian dari para pengambil
kebijakan pendidikan dalam forum pendidikan dunia. Perhatian itu dituangkan
dalam enam kerangka aksi, dan salah satu di antaranya yaitu memperluas dan
memperbaiki pengasuhan dan pendidikan anak usia dini (PAUD) secara
komprehensif, dan penerapan strategi pelibatan dan peningkatan peran serta
masyarakat dalam pembentukan, implementasi, dan monitoring strategi pembangunan
pendidikan, oleh karena itu model pengembangan yang dilakukan
adalah dua model analogi, yakni pengembangan
menggunakan prisip-prinsip dan teori yang sudah dikenal luas dan model dinamis
yakni pengembangannya ada kemungkinan untuk bisa diulang berdasarkan adanya
perubahan regulasi (pendidikan
nasional dan undang-undang desa)