Ibnu Rawandhy N. Hula
Abstrak
Ushu>l al-Nahwu atau pondasi tata bahasa Arab, bisa dikatakan semacam meta-grammar dalam disiplin ilmu bahasa Arab. Kedudukan ushul al-Nahw terhadap nahwu sama kedudukannya dengan ushul al-fiqh terhadap fiqh. Yang pertama meletakan landasan bagi yang kedua. Kedudukan keduanya bisa dianggap lebih tinggi dari pada nahw atau fiqh, tetapi ushu>l al-Nahwu tetap bersifat partikular karena berkaitan dengan bidang yang spesifik yaitu, tata bahasa Arab (Qawa>id ).
Qawa>id pada dasarnya lahir atas sejumlah alasan-alasan kebahasaan. Dalam ilmu sintaksis Arab, Qawa>id tidak lepas dari pergumulan ide dan konsep para ulama Basrah dan Kufah yang sampai saat ini mewarnai sejumlah aturan kebahasaan. Tentu hal tersebut telah melalui sejumlah cara pencarian dalil (Istidla>l) yang dengannya makna-makna kebahasaan dapat terklasifikasikan. Oleh karena itu upaya istidla>l dilakukan baik dengan cara sima’, Ijma’ qiya>s, atau Naql sehingga tidak ada kesalahan dan kerancuan dalam penentuan kaidah-kaidah kebahasaan. |
Speech acts found in the text of Cupak and Grantang
-
This study aimed to investigate types of speech acts found in the text of
Cupak Grantang. The text of Cupak Grantang is the text that has moral
value. Th...
0 komentar:
Post a Comment